Lukisan Wajah Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. karya Hareanto
![]() |
Lukisan Wajah Prof Syawal Gultom karya Hareanto |
Lukisan Wajah Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. karya Hareanto.
Portrait painting. Oil on canvas.
Tahun pembuatan 2017
Lukisan
merupakan karya seni yang proses pembuatannya dengan memulaskan cat atau pigmen
warna bisa dengan kuas, pisau palet, tangan, tubuh, airbrush, dan peralatan
lain, yakni memulaskan berbagai warna, gradasi warna, kedalaman warna dan
komposisi warna pada bidang atau permukaan benda seperti kertas, kanvas dan
dinding (sering disebut mural). Gaya lukisan bisa realis, naturalistik,
representasional (seperti lukisan potret, still life atau landscape), abstrak,
narasi, simbolis, emosi (Ekspresionisme), atau bersifat politis seperti
Artivisme. Artikel ini akan membahas sedikit mengenai gaya lukisan
representasional yakni lukisan potret atau lukisan wajah.
Lukisan
Potret atau Lukisan wajah adalah sebuah lukisan representasi seni dari
seseorang, yang mana wajah atau ekspresinya adalah hal yang utama. Lukisan
Potrait salah satu genre lukisan yang bertujuan untuk menggambarkan subjek
lukisan secara visual. Istilah ini biasanya diterapkan pada penggambaran objek
lukisan berupa wajah manusia.
Dalam
menciptakan lukisan wajah atau lukisan potret ini, adalah suatu bentuk
kreatifitas terhadap foto wajah Prof Syawal Gultom sebagai objek yang akan
dilukis. Menciptakan lukisan wajah di sini pelukis tidak sekedar hanya meniru
dan memindahkan foto semata, melainkan menangkap atau merespon ekspresi seni
yang terdapat dalam potret foto. Interpretasi terhadap sebuah referensi foto
wajah akan menghasilkan suatu yang berbeda dalam arti mejadi lebih hidup dan
lebih kuat dengan ekspresi seni. Kekuatan seni itu tergantung dari pengalaman,
teknik melukis dan imajinasi yang kuasai oleh seorang pencipta lukisan.
Keterampilan
menginterpretasikan atau menerjemahkan sebuah objek foto wajah, selain dari
keterampilan mentransfer objek yang dilukis secara akurat, yakni meliputi
ketepatan bentuk, watak, karakter (menerjemahkan sifat) melalui goresan atau
sapuan kuas, pemilihan warna, proporsi, komposisi dan kesatuan dalam
menggambarkan ekspresi seseorang. Perpaduan dari keterampilan itu akan
menghasilkan sebuah lukisan yang indah dan tetap mirip dengan foto wajah yang
asli, meski melalui proses manual. Keharmonisan juga akan tampak ketika kita
dapat menyatukan antara objek wajah dengan latar belakang atau backroundnya. Penyatuan
ini bisa berupa pengguanaan warna yang harmonis dan cara mengatur goresan agar
enak dipandang mata.
Tujuan
pembuatan lukisan potret rektor Unimed ini adalah untuk mendokumentasikan wajah
rektor yang dipajang di ruang rektorat Unimed bersamaan dengan potret rektor
lainnya. Dalam pembuatan lukisan wajah-wajah
rektor Unimed atau yang dulu kita sebut sebagai IKIP Medan memiliki arti selain
sebagai dokumentasi wajah rektor-rektor yang
pernah menjabat di UNIMED/IKIP Medan dari yang pertama sampai yang sekarang,
juga untuk sebagai penghargaan yang memberikan dan kebanggaan bagi keluarga karena dipamerkan permanen di gedung yang terhormat di
perguruan tinggi.
Prof.
Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor UNIMED periode 2007-2011 dan periode
2015-2019 merupakan seorang yang tampak berperawakan sedang, berwibawa,
memiliki karakter wajah yang tampak tegas, dan berkulit agak kekuningan. Wajah yang
tegas menampakkan garis-garis gelap, hal itu memudahkan pelukis untuk
mendapatkan karakter wajah.
Warna
baju batik coklat kemerahan yang digoreskan dengan liuk-liuk spontan yang menambah kesan artistik. Wajah beliau yang tidak terlalu gemuk akan menampakkan
guratan anatomis yang tampak jelas. Kulit berkesan merah kekuningan dibuat dari
beberapa pigmen warna yellow ochre, burn sienna, raw sienna, dan banyak warna
campuran lain yang untuk memberi kesan gelap terang maupun efek ruang. Warna rambut
terdiri dari raw umbre, blue umbre dan titanium white dengan sedikit campuran
warna lain untuk memberikan efek cahaya atau kilauan rambut.
Prinsip
kontras juga sangat diperhatikan dalam pembuatan lukisan ini, untuk menonjolkan
objek, maka yang diterapkan terang pada backround atau bisa sebaliknya. Penyatuan
dan harmonisasi pada backround dan wajah adalah dengan cara mendekatkan warna
kulit wajah atau warna baju pada backround dan sebaliknya.
Sebagai
penutup, untuk melukis potret atau wajah bayak hal yang perlu diperhatikan
seperti kedudukan mata, bentuk mata, dan arah pandangan mata. Selain hal dalam
menentukan karakter seseorang, juga harus menentukan posisi wajah yakni
proporsi wajah dengan bidang gambar secara keseluruhan. Hal-hal tersebut sangat
menentukan keberhasilan lukisan potret wajah selain ketepatan atau kemiripan,
karakter yang kita tangkap. Juga hal proporsi besarnya bidang gambar dengan
objek yang digambar tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil, tidak
terlalu ke atas, dan juga tidak terlalu kebawah.
“Hidup adalah seni
menggambar tanpa penghapus.” (Jhon W. Gardner)
person:
Hareanto P. S
081373637336 whatsapp
untuk melihat lebih banyak portofolio
kunjungi instagram @hareanto
Portrait painting. Oil on canvas.
Tahun pembuatan 2017
Lukisan
merupakan karya seni yang proses pembuatannya dengan memulaskan cat atau pigmen
warna bisa dengan kuas, pisau palet, tangan, tubuh, airbrush, dan peralatan
lain, yakni memulaskan berbagai warna, gradasi warna, kedalaman warna dan
komposisi warna pada bidang atau permukaan benda seperti kertas, kanvas dan
dinding (sering disebut mural). Gaya lukisan bisa realis, naturalistik,
representasional (seperti lukisan potret, still life atau landscape), abstrak,
narasi, simbolis, emosi (Ekspresionisme), atau bersifat politis seperti
Artivisme. Artikel ini akan membahas sedikit mengenai gaya lukisan
representasional yakni lukisan potret atau lukisan wajah.
Lukisan
Potret atau Lukisan wajah adalah sebuah lukisan representasi seni dari
seseorang, yang mana wajah atau ekspresinya adalah hal yang utama. Lukisan
Potrait salah satu genre lukisan yang bertujuan untuk menggambarkan subjek
lukisan secara visual. Istilah ini biasanya diterapkan pada penggambaran objek
lukisan berupa wajah manusia.
Dalam
menciptakan lukisan wajah atau lukisan potret ini, adalah suatu bentuk
kreatifitas terhadap foto wajah Prof Syawal Gultom sebagai objek yang akan
dilukis. Menciptakan lukisan wajah di sini pelukis tidak sekedar hanya meniru
dan memindahkan foto semata, melainkan menangkap atau merespon ekspresi seni
yang terdapat dalam potret foto. Interpretasi terhadap sebuah referensi foto
wajah akan menghasilkan suatu yang berbeda dalam arti mejadi lebih hidup dan
lebih kuat dengan ekspresi seni. Kekuatan seni itu tergantung dari pengalaman,
teknik melukis dan imajinasi yang kuasai oleh seorang pencipta lukisan.
Keterampilan
menginterpretasikan atau menerjemahkan sebuah objek foto wajah, selain dari
keterampilan mentransfer objek yang dilukis secara akurat, yakni meliputi
ketepatan bentuk, watak, karakter (menerjemahkan sifat) melalui goresan atau
sapuan kuas, pemilihan warna, proporsi, komposisi dan kesatuan dalam
menggambarkan ekspresi seseorang. Perpaduan dari keterampilan itu akan
menghasilkan sebuah lukisan yang indah dan tetap mirip dengan foto wajah yang
asli, meski melalui proses manual. Keharmonisan juga akan tampak ketika kita
dapat menyatukan antara objek wajah dengan latar belakang atau backroundnya. Penyatuan
ini bisa berupa pengguanaan warna yang harmonis dan cara mengatur goresan agar
enak dipandang mata.
Tujuan
pembuatan lukisan potret rektor Unimed ini adalah untuk mendokumentasikan wajah
rektor yang dipajang di ruang rektorat Unimed bersamaan dengan potret rektor
lainnya. Dalam pembuatan lukisan wajah-wajah
rektor Unimed atau yang dulu kita sebut sebagai IKIP Medan memiliki arti selain
sebagai dokumentasi wajah rektor-rektor yang
pernah menjabat di UNIMED/IKIP Medan dari yang pertama sampai yang sekarang,
juga untuk sebagai penghargaan yang memberikan dan kebanggaan bagi keluarga karena dipamerkan permanen di gedung yang terhormat di
perguruan tinggi.
Prof.
Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor UNIMED periode 2007-2011 dan periode
2015-2019 merupakan seorang yang tampak berperawakan sedang, berwibawa,
memiliki karakter wajah yang tampak tegas, dan berkulit agak kekuningan. Wajah yang
tegas menampakkan garis-garis gelap, hal itu memudahkan pelukis untuk
mendapatkan karakter wajah.
Warna
baju batik coklat kemerahan yang digoreskan dengan liuk-liuk spontan yang menambah kesan artistik. Wajah beliau yang tidak terlalu gemuk akan menampakkan
guratan anatomis yang tampak jelas. Kulit berkesan merah kekuningan dibuat dari
beberapa pigmen warna yellow ochre, burn sienna, raw sienna, dan banyak warna
campuran lain yang untuk memberi kesan gelap terang maupun efek ruang. Warna rambut
terdiri dari raw umbre, blue umbre dan titanium white dengan sedikit campuran
warna lain untuk memberikan efek cahaya atau kilauan rambut.
Prinsip
kontras juga sangat diperhatikan dalam pembuatan lukisan ini, untuk menonjolkan
objek, maka yang diterapkan terang pada backround atau bisa sebaliknya. Penyatuan
dan harmonisasi pada backround dan wajah adalah dengan cara mendekatkan warna
kulit wajah atau warna baju pada backround dan sebaliknya.
Sebagai
penutup, untuk melukis potret atau wajah bayak hal yang perlu diperhatikan
seperti kedudukan mata, bentuk mata, dan arah pandangan mata. Selain hal dalam
menentukan karakter seseorang, juga harus menentukan posisi wajah yakni
proporsi wajah dengan bidang gambar secara keseluruhan. Hal-hal tersebut sangat
menentukan keberhasilan lukisan potret wajah selain ketepatan atau kemiripan,
karakter yang kita tangkap. Juga hal proporsi besarnya bidang gambar dengan
objek yang digambar tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil, tidak
terlalu ke atas, dan juga tidak terlalu kebawah.
“Hidup adalah seni
menggambar tanpa penghapus.” (Jhon W. Gardner)
person:
Hareanto P. S
081373637336 whatsapp
untuk melihat lebih banyak portofolio
kunjungi instagram @hareanto
numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
menarik sekali untuk dibaca
BalasHapusmnctv
Salam Sejuk.
BalasHapus