Lukisan Abstrak Pembawa Kabar Gembira karya Hareanto

Lukisan Abstrak Pembawa Kabar Gembira Karya Hareanto
Lukisan Abstrak Pembawa Kabar Gembira Karya Hareanto
Lukisan Abstrak Pembawa Kabar Gembira Karya Hareanto.
Lukisan Abstrak Cat Minyak pada Kanvas.
Tahun pembuatan 2017.

Deskripsi Lukisan Pembawa Kabar Gembira karya Hareanto

          Karya lukisan abstrak ini berjudul Pembawa Kabar Gembira dengan kanvas berukuran 100 x 100 cm. Lukisan ini menggunakan cat minyak sebagai material yang dilukiskan pada bidang kanvas. Pada karya ini penulis atau sebagai pelukis mencoba menggambarkan penggabungan dua gaya antara gaya Batak sebagai suku asli penulis dengan gaya Dongson yang dijadikan sebagai inspirasi penciptaan karya lukis.
          Lukisan ini menampilkan sosok Sahan Naga Morsarang yang merupakan gaya khas etnis Batak dengan hiasan beberapa gaya geometri Dongson. Meskipun sebenarnya banyak gaya ornamen-ornamen Batak itu sebenarnya adalah pengaruh dari gaya Dongson. Dalam suku Batak Sahan ini biasanya dimiliki oleh dukun  yang terbuat dari tanduk kerbau yang berongga sebagai tempat untuk bahan sihir. Pada ujung tanduk Sahan terlihat seperti seorang yang duduk dan pada penutup tanduk digambarkan sosok singa atau kuda yang ditunggangi manusia. Penulis disini berusaha menjelaskan adanya kesamaan makna antara perahu gaya Dongson dengan Sahan Batak sebagai kederaan ruh yang membawa orang mati ke alam akhirat. Persamaan pada kedua sosok itu juga terlihat  ada sosok orang-orang yang sedang menaikinya.
          Karya ini mencoba menggambarkan sosok yang kuat dan seakan disamakan dengan kekuatan petir. Petir pada karya ini digambarkan dalam bentuk abstraksi garis-garis zigzag berwarna biru terang yang datang vertikal dari atas dan mengenai Sahan. Adapun sosok sahan digambarkan berwarna hitam, simbol dari kesuburan.
          Dalam tampilan sisi kanan atas lukisan ini menggambarkan abstraksi gong Dongson yang berhiaskan burung-burung yang memutar satu rotasi, serta motif geometri garis-garis dan lingkaran rantai yang berwarna biru. Gong tersebut digambarkan dengan lebih unik seperti hanya sebuah garis kontur, serta beberapa abstraksi pengikat. Dalam hal ini gong tersebut mencoba menguatkan konsep lukisan, yakni pada dasarnya gong Dongson jika dipukul suara yang dihasilkan seperti petir, hal itulah yang membuat elemen visual dalam lukisan ini saling berkaitan sehingga membuat suatu kesatuan. Secara keseluruhan penulis menjelaskan dalam lukisan bahwa petir dengan suara yang sangat kuat sebenarnya pertanda bahwa hujan akan tiba, dan itu merupakan suatu  kabar gembira. Hujan akan membasahi tanah, tanaman-tanaman, dan seluruh mahluk akan terbebas dari kekeringan.
          Penulis memberikan detail dan outline pada objek seperti sosok sahan, petir dan gong dengan warna gelap, karena penulis ingin menonjolkan objek-objek yang dirasa penting dan harus menjadi pusat perhatian. Pada latar belakang penulis membuat garis vertikal dan diagonal sebagai pemisah antar warna merah dengan hijau, dan goresan-goresan sengaja ditampilkan liar sebagai eksperesi dari penulis agar tidak terlalu kaku.
          Sebelum membuat karya lukis, penulis terlebih dahulu mencari dan mengumpulkan referensi foto yang sesuai dengan model apa yang akan dilukis serta objek pendukung apa yang akan dibuat. Ketika model seluruhnya sudah terkumpul tahap selanjutnya merancang konsep yang sudah ada dalam imajinasi penulis sebelumnya. Adapun beberapa foto pendukung bisa menimbulkan imajinasi yang lebih. Tahap terakhir adalah menuntaskan proses penulisan objek ke dalam media kanvas, dimulai dengan proses pembuatas sketsa, proses pembuatan warna dasar, proses pertebalan warna dasar dan diakhiri dengan proses finishing dengan cara mencantumkan jati diri pelukis beserta tahun pembuatan karya lukis, yang akan dibahas sebagai berikut.

Tahap Penjelajahan Karya (eksplorasi)

Sebelum membuat sketsa penulis akan mencari foto pendukung yang sesuai dengan ide penulis beberapa foto Sahan Batak, serta foto-foto pendukung lainnya (untuk mendukung penulis berimajinasi). Setelah terkumpul barulah ketahap penbuatan sket kasar pada kertas lalu kemudian sketsa digambar pada bidang kanvas dengan menggunakan pinsil sket khusus, agar supanya kanvas tetap bersih terjaga. Jika menggunakan pinsil biasa dalam sketsa dikanvas biasanya akan terlihat kotor apabila ditimpa dengan goresan kuas secara langsung dengan cat minyak, sebab itu penulis disini memakai pinsil khusus berpigmen rendah dan mudah dibersihkan. Berikut beberapa foto yang akan dijadikan sebagai objek pendukung lukisan pembawa kabar gembira. 
oto pendukung Gong Dongson dan Sahan Batak pembuatan karya lukisan abstrak
Foto pendukung Gong Dongson dan Sahan Batak pembuatan karya lukisan abstrak.

Tahap Percobaan Karya (eksperimentasi)

Pada tahapan percobaan selanjutnya penulis membuat sketsa pada kertas sketch dan tidak terlalu memperlihatkan bentuk detail objek yang akan dilukis berupa pengaturan komposisi yang dapat memberi kesan visual yang menarik sebelum dipindahkan pada media kanvas. Setelah mendapat komposisi yang menarik barulah tahap ini dianggap selesai. Untuk selanjutnya adalah tahap pembentukan sketsa pada kanvas dan pewarnaan.

Tahap Pembentukan Lukisan (forming)

Pada tahapan sketsa penulis juga tidak terlalu memperlihatkan bentuk detail objek yang akan dilukis, hanya berupa upaya pengaturan komposisi yang pas dan ketepatan bentuk agar lukisan yang akan diciptakan dapat memberi kesan visual yang menarik. 
Sketsa lukisan pada kanvas.
Sketsa lukisan pada kanvas.
Setelah mendapat komposisi yang menarik barulah tahap ini dianggap selesai. Untuk selanjutnya adalah tahap pewarnaan.
Pada tahap ini warna-warna yang digunakan ialah cadium red, lemon yellow hue, alizarin crimson, viridian, cerulean blue yellow ocher dan brunt sienna serta variasi warna lainnya sebagai detail lukisan, adapun putih dan hitam menggunakan titanium white dan lamp black dengan seri artis warna tersebut memiliki pigmen yang sangat kuat dan sifatnya tidak merusak warna jika dicampurkan dengan warna lain.
Pada awal pengerjaan pewarnaan penulis terlebih dahulu memblok warna pada bagian yang mudah dijangkau dengan kuas besar, pada pewarnaan ini penulis menggunakan teknik plakat dengan maksud agar waktu penggarapannya bisa selesai dengan cepat. Untuk teknik plakat biasanya penulis menggunakan cat berpigmen tinggi seperti cat seri artis. Pada bagian bidang yang sempit penulis menggunakan kuas yang berukuran kecil agar mudah mengontrolnya jangan sampai merusak bentuk lainnya.
Untuk pewarnaan kilat penulis menggunakan pencampuran warna zinc white, cerulean blue dan cobalt blue sebagai pencampur warna gelap. Pada kontur tersebut penulis menggunakan warna hitam dan ultramarine yaitu warna biru tua. adapun warna abu-abu sebagai warna dasa pada objek sahan. Perwarnaan pada sahan penulis juga mencampurkan warna gelap dengan warna merah sedang warna terang sedikit dicampur dengan warna hijau, adanya penggabungan tersebut dengan maksud untuk mempertemukan antara warna panas dengan warna dingin, sehingga akan menimbulkan kontras mempertegas bentuk-bentuk detail pada sahan.
Pada perwarnaan lingkaran nekara penulis menggunakan, yellow ocher dan burnt sienna, adapun warna gelap menggunakan pencampuran warna raw umber dan zing white sebagai pencampuran warna terang.
Pada pewarnaan latar belakang penulis menggunakan warna alizarin crimson, cadium red, dan viridian dengan tenik goresan kuas yang ekspresif. Secara keseluruhan tahap pewarnaan penulis tidak memfokuskan penggarapan pada satu objek tertentu sampai selesai, hal tersebut bertujuan untuk menghindari kejenuhan dan tetap asik dalam pengerjaannya.

Tahap penyelesaian (finishing)    

Pada tahapan penyelesaian penulis memfokuskan pada detail pembuatan garis kontur dengan menggunakan warna gelap lamp black yang pewarnaannya menggunakan kuas berukuran kecil. Pembuatan kontur ini bertujuan untuk pertegas bentuk-bentuk objek yang dilukis dan penguat lukisan yang tergolong dekoratif.
Tahap penyelesaian detail lukisan
Tahap penyelesaian detail lukisan.
Proses finishing juga dilakukan dengan meninjau kembali karya yang dirasa sudah selesai dengan memberikan detail pada bagian-bagian yang rasa perlu lebih dipertegas lagi dan yang perlu dikaburkan, proses yang terakhir adalah dengan menandatangani hasil karya yang sudah diselesaikan atau mengontrol apa kira yang belum atau perlu ditambahkan sebelum karya itu bisa dianggap selesai. Sekian isi tulisan saya dan karya lukisan abstrak berjudul Pembawa Kabar Gembira dapat terselesaikan, semoga bermanfaat.

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

JASA LUKIS WAJAH | JASA MURAL [Whatsapp 081373637336]

JASA LUKIS WAJAH | JASA MURAL [Whatsapp 081373637336]
KLIK DISINI...