Lukisan Abstrak Kuda Tangguh karya Hareanto

Lukisan Abstrak Kuda Tangguh karya Hareanto
Lukisan Abstrak Kuda Tangguh karya Hareanto

Lukisan Absrak berjudul Kuda Tangguh karya Hareanto.

Lukisan Cat Minyak. Kanvas ukuran 100 x 100 cm.
Tahun pembuatan 2016.

DESKRIPSI LUKISAN ABSTRAK KUDA TANGGUH KARYA HAREANTO

          Karya lukisan abstrak dengan material cat minyak ini berjudul Kuda Tangguh dengan kanvas berukuran 100 x 100 cm. Pada karya ini pelukis mencoba menggambarkan dua gaya yang digabungkan antara gaya Perunggu Dongson dengan gaya etnik Batak yang dijadikan sebagai inspirasi penciptaan karya lukis. Lukisan ditampilkan dengan gaya atau aliran abstrak, meskipun sebenarnya pelukis juga menguasai beberapa aliran lukis seperti aliran realis. Lukisan abstrak Kuda tangguh ini dibuat dan diselesaikan pada tahun 2016. Tentunya banyak eksperimen yang dilalui pelukis dan usaha tangkapan visual dari pengalaman batin pelukis yang berhasil dilukiskan.
          Struktur karya yang tampil pada penciptaan lukisan abstrak berjudul Kuda Tangguh dengan mengutamakan bentuk visual abstraksi kuda, dan gaya Batak yang dipadukan dengan gaya perunggu Dongson sehingga menciptakan kreasi baru.
Di dalam proses melukis pasti banyak kelemahan dan masalah yang ada dalam diri pelukis, namun seiring berjalannya proses penciptaan, setiap permasalahan yang muncul selalu diusahakan untuk dicari jalan keluarnya sehingga akan menghasilkan karya yang tidak hanya menarik dari segi makna, namun juga menarik dari segi visual. Dalam arti seorang seniman sudah seharusnya memiliki kreatifitas tinggi dan selalu bereksperimen untuk menciptakan suatu karya yang artistic.
Dari tampilan keseluruhan lukisan kreasi Dongson yang telah dilukiskan pelukis kebanyakan mengikuti gaya timur yang tidak terikat dengan hukum perspektif dan tidak terlalu menciptakan ruang dan dimensi atau kebanyakan menampilkan estetika paradox. Usaha pelukis mencoba membuat suatu inovasi baru yang berbeda dengan menjadikan gaya Dongson sebagai kederaan berkarya dan didukung oleh alat dan bahan yang berkualitas sehingga menghasilkan karya lukisan yang memiliki kualitas ketahan jangka panjang dengan pigmen yang sangat kuat.
Lukisan ini mengabstraksikan Kuda, Sahan etnik Batak hiasan beberapa gaya geometri pada permukaan perunggu Dongson. Sebenarnya gaya ornamen-ornamen etnik Batak itu banyak terpengaruh dari gaya Dongson. Sahan dalam suku Batak biasanya dimiliki oleh wali juga dukun. Sahan terbuat dari tanduk kerbau yang dijadikan berongga sebagai tempat untuk bahan obat atau juga sihir, ada juga sebagian sumber mengatakan dulu sebagai tempat menyimpan abu jenazah, tapi belum bisa dibuktikan kebenarannya. Pada Ujung tanduk Sahan terlihat seperti seorang yang duduk mengamati arah laju kendaraan, pada dagu kuda terlihat abstraksi manusia memikul wajah kendaraan kuda dan sebagian lain menaikinya. Bentuk abstraksi sahan dalam lukisan ini merupakan bentuk yang sudah umum diukir atau digambarkan oleh seniman terdahulu. Pelukis disini mencoba mengaktifkan imajinasi dan menambah nilai dari yang sudah ada.
Adapun dalam berkarya pencipta atau pelukis mengekspresikan karyanya dengan media kanvas dan cat minyak. Cat minyak memiliki sifat yang lama kering, hal tersebut juga mendukung proses berkarya agar sedikit santai dan tidak terlalu diburu. Dengan menggunakan cat minyak proses pembuatan karya karya dapat dilanjutkan dihari berikutnya, tanpa perlu khawatir cat akan kering dan mengulangi adukan cat lagi dari awal. Pencipta tidak memakai cat air maupun acrylic karena cat tersebut sangat mudah kering dan ketahanan perekat pigmen tidak sekuat pada cat minyak. Dalam tampilan efek warna, pelukis juga sangat mengunggulkan cat minyak dalam berkarya.
Dalam melukis seniman juga melibatkan kesanggupan gerak hati atau intuisi yang merupakan kemampuan membentuk berbagai kekuatan indera untuk mewujudkan suatu citra dengan perantara lukisan Melukis pada alairan gaya tertentu sebagian besar melibatkan kapasitas intelektual, yaitu kemampuan dalam mengolah pikiran dan alak budi, dalam mewujudkan sebuah gagasan atau konsep dengan perantara karya lukisan.
Keaktifan dalam menciptakan karya seni berbeda adalah merupakan gejolak kreativitas dari seniman terhadap dunia, lingkungan dan pengetahuannya. Perpaduan tampilan, bentuk dan isi guna memujudkan suatu karya yang baik. Isi dari suatu karya terlihat melalui kapasitas seniman mencapai tema sampai ide, kemudian menyaring pengalaman realita, batin, pandangan hidup dan pencarian nilai-nilai spiritual yang sesuai dengan jiwa dan diri yang mendukung mewujudkan ide dalam melahirkan sebuah karya. Wujud dari sebuah karya merupakan tanda kemampuan seniman dalam menguasai bahasa estetik yang senantiasa terpadu pada isi, pesan serta maknanya.

MAKNA LUKISAN ABSTRAK KUDA TANGGUH

          Banyak lukisan tentang kuda yang seringnya diartikan sebagai kesuksesan, kemajuan dan dapat memberi energi positif bagi yang menikmatinya. Bahkan kuda yang dilukiskan dengan penunggangnya bisa dimaknai beragam, juga tergantung gerak kaki dan ekspresi kuda. Makna lukisan penunggang kuda dengan berdiri dan mengangkat kedua kakinya, bisa berupa mati syahid dalam peperangan, seperti pada ilustrasi lukisan atau patung Sisingamangaraja XII. Tidak asing seperti lukisan Napoleon Bonaparte menunggangi kuda jingkrak yang dilukiskan oleh seniman ternama Jacques-Louis David yang ternyata bermakna gugur dalam peperangan. Lukisan karya Jacques-Louis David tersebut berjudul Napoleon Crossing the Alps.
Lukisan Bonaparte menaiki kuda karya Jacques-Louis David
      Lukisan Kuda telah muncul sejak lama dalam sejarah panjang karya seni, bahkan diperkirakan sejak zaman batu muda, seringnya penggambaran kuda itu berada dalam suatu pertempuran. Saat ini kuda jarang muncul dalam seni modern mungkin karena kuda tidak lagi signifikan, baik dalam mode transportasi atau sebagai tunggangan perang. Biasanya representasi modern adalah kuda terbaik saat ini, karya seni yang terkait balapan kuda, atau kuda liar berlari.
lukisan kuda zaman batu muda dinding gua Lascaux
lukisan kuda zaman batu muda dinding gua Lascaux
      Lukisan kuda dalam seni simbolik dimaknai sebagai kekuatan, kecepatan, keindahan agung, kepekaan dan pengabdian. Kuda diperkirakan sebagai objek seni rupa pertama yang bisa kita lihat digambarkan dalam dinding gua, dan dijadikan dalam banyak patung dari banyaknya gaya etnik di dunia. Kuda juga dianggap hewan paling sakral sejak dahulu kala. Kuda juga dikaitkan dengan kesuburan suatu daerah dan ringkikannya dapat mengusir kekuatan sihir jahat.
lukisan kuda gua Niaux the Midi
lukisan kuda gua Niaux the Midi
      Kuda juga merupakan hewan pilihan Allah dalam perumpamaan kesetian dan ketangguhan suatu makhluk ciptaanNya. Bahkan dalam firmanNya Allah bersumpah dengan kuda perang yaitu dalam Al-Qur’an surah Al-Adiyat yang melukiskan ketangguhan berlari dalam peperangan sampai memercikkan api dari sepatu kakinya. Dalam surah An-Nahl Allah juga menjelaskan bahwa kuda bukan cuma sebagai tunggangan melainkan juga menjadikannya sebagai perhiasan.

Tahap Pembuatan Lukisan Abstrak Kuda Tangguh

          Sebelum lukisan dibuat pelukis pastinya sudah memiliki atau memikirkan ide dan konsep, bahkan memprediksi seperti apa jadinya nanti suatu lukisan. Setelah mendapatkan ide dan mulai mengonsep terlebih dahulu pelukis mencari dan mengumpulkan referensi model dan sebagai pendukung insprasi untuk menguatkan imajinasi.
foto pendukung pembuatan lukisan abstrak kuda tangguh
foto pendukung pembuatan lukisan abstrak kuda tangguh
         Setelah tahapan penjelajahan ide hingga mendapatkan referensi, barulah kemudian sketsa lukisan digoreskan pada kertas, untuk menguatkan lukisan yang tadinya masih dalam pikiran.
     Bila sketsa pada kertas pelukis rasa suda cukup menarik, barulah pelukis memindahkannya pada  bidang kanvas yang biasa kita sebut sebagai tahap pembentukan lukisan. Saat sketsa dipindahkan pada kanvas, masih hal memungkinkan bagi pelukis mengubah bentuk dan mengatur komposisi yang lebih baik. Setelah mendapatkan komposisi yang menarik dan kuat, barulah tahapan ini dianggap selesai hingga selanjutnya ketahap pewarnaan.
Seperti biasanya pada tahap pewarnaan pelukis menggunakan cat minyak berkualitas tinggi pada bidang kanvas, agar supaya lukisan memiliki kualitas warna yang cerah, jernih dan tahan lama. Pada awal pengerjaan pelukis terlebih dahulu memblok bidang-bidang warna yang lebar. Lalu pada bagian bidang yang sempit pelukis menggunkan kuasa yang berukuran kecil agar detail lukisan bisa didapatkan.
      Setelah tahap pewarnaan dianggap selesai pelukis kembali peninjauan karya, memerlukan perenungan, mendalami koreksi apa yang kurang lalu apa yang harus ditambahkan. Dan apabila lukisan dirasa selesai lalu proses yang terakhir adalah dengan menandatangani hasil karya. Demikian tahap pembuatan lukisan abstrak berjudul Kuda Tangguh karya Hareanto dianggap selesai. Semoga menjadi karya yang baik dan dapat bermanfaat di kemudian hari, Terima kasih.

“Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya,” (QS. An-Nahl: 8).

Komentar

Postingan Populer

JASA LUKIS WAJAH | JASA MURAL [Whatsapp 081373637336]

JASA LUKIS WAJAH | JASA MURAL [Whatsapp 081373637336]
KLIK DISINI...