Lukisan Wajah R. A. Kartini karya Hareanto

lukisan wajah raden ajeng kartini karya hareanto
Lukisan wajah Raden Ajeng Kartini karya Hareanto

Lukisan Wajah R. A. Kartini karya Hareanto

Portrait painting. Charcoal pensil on paper.
Tahun pembuatan 2021.

Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara Jawa Tengah 21 april 1827, banyak yang berpendapat dia lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini karena seorang tokoh jawa dan juga merupakan Pahlawan Nasional. Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi, berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat (1845 - 1905) seorang Pati yang diangkat sebagai Bupati Jepara.

Raden Ajeng Kartini adalah satu dari sedikit wanita Indonesia yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Lahir dari keluarga ningrat atau bangsawan tidak membuat Raden Ajeng Kartini termanjakan, buah pikirnya selalu haus akan ilmu pengetahuan dan selalu gelisah melihat penindasan dan isu-isu tentang kemanusiaan dimasa penjajahan. Kegemaran Raden Ajeng Karini dalam membaca membuat ia tumbuh menjadi sosok yang kritis  dan menyadari diskriminasi antara anak laki-laki dan anak perempuan dimasanya. Melalui kegemarannya dalam menulis Raden Ajeng Kartini menjalin korespondensi atau surat menyurat dengan beberapa sahabatnya di Belanda.

Walau hanya sampai diusia 12 tahun Raden Ajeng Kartini boleh bersekolah dan belajar bahasa Belanda dan setelah 12 tahun ia hanya bisa belajar sendiri di rumahnya, Raden Ajeng Kartini berhasil mewujudkan cita-citanya dengan membuka sekolah bagi anka-anak perempuan. Oleh orang tuanya kartini disuruh menikah dengan Bupati Rembang. Meski dilahirkan dan dibesarkan di Jepara Raden Ajeng Kartini ternyata lebih banyak berkiprah di Rembang. Keberadaan Raden Ajeng Kartini yang menyandang status istri Bupati Rembang, tidak menyurutkan semangat untuk terus berjuang demi kesetaraan kaum wanitaKartini meninggal pada usia 25 tahun, selang 4 hari setelah melahirkan anak pertamanya, tepat pada 17 september 1904 dan dimakamkan di Rembang Jawa Tengah.

Jejak karya Raden Ajeng Kartini justru makin muncul setelah disaat ia telah tiada. Beberapa tahun setelah kepergiannya, sekolah Raden Ajeng Kartini kemudian didirikan di Semarang tahun 1912. Surat-surat Raden Ajeng Kartini yang terkirim ke eropa kemudian dibukukan, hingga pada tahun 1922 penerbit balai pustaka menerbitkan buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang, buah pikiran yang menjadi karya tersohor hingga sekarang. Nama Raden Ajeng Kartini juga diabadikan sebagai salah satu nama jalan di kota Belanda. Pemikiran-pemikiran Raden Ajeng Kartini kemudian banyak menarik perhatian masyarakat khususnya Belanda, pemikirannya dapat merubah pola pikir masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi. Tulisannya menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh Indonesia seperti Wage Rudolf Soepratman yang kemudian membuat lagu yang berjudul "Ibu Kita Kartini".

Presiden Sukarno mengeluarkan instruksi berupa keputusan presiden Republik Indonesia pada tanggal 2 mei 1964 yang berisi penetapan gelar Pahlawan Nasional kepada Raden Ajeng Kartini. Presiden Sukarno juga menetapkan hari lahir Raden Ajeng Kartini 20 april diperingati sebagai Hari Kartini.

Rohani manusia jalannya diantara gelap dan terangnya kehidupan. Tidak ada yang  tetap yang tetap itu hanyalah berubah. Berubah itulah ketetapan yang ada. Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Panas terik, nanti juga akan hujan. Hujan lebat, nanti juga akan reda. Kendati ada cobaan yang berat menerpa dalam kehidupan, pasti selalu ada harapan dan jalan keluar. Habis gelap terbitlah terang. Begitulah makna ilmu serta hikma yang kita peroleh dari karya dan pemikiran beliau, sangat menginspirasi dan motivasi bagi kita untuk terus berjuang dan berkaya. Lukisan wajah Raden Ajeng Kartini ini merupakan hasil restorasi dari berbagai sumber foto-foto lama Raden Ajeng Kartini yang bertujuan untuk mencitrakan hasil yang lebih baik dan detail. Semoga lukisan wajah Raden Ajeng Kartini karya Hareanto dapat bermanfaat dikemudian hari.

“Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang. Terkadang, kesulitan kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan sempurna datang kepadamu.” (Raden Ajeng Kartini)

Sumber : Wikipedia - Kartini

Komentar

  1. Lukisan RA Kartini ini sungguh indah bang.. Mohon izin share untuk saya publikasikan. Terimakasih atas karya indahnya. Sehat dan sukses selalu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer

JASA LUKIS WAJAH | JASA MURAL [Whatsapp 081373637336]

JASA LUKIS WAJAH | JASA MURAL [Whatsapp 081373637336]
KLIK DISINI...